METRO, Lampung86news.com – Payungi adalah sebuah ruang kreatif Pasar Kuliner Tradisional hari Minggu jam 06.00-11.WIB. Selain surga kuliner, Payungi menyediakan wahana bermain seperti panahan, flying fox, kampung kelinci, memancing ikan, mewarnai, dongeng anak, musik pagi hari dan lainnya.
Payungi dibangun secara gotong royong. Dimulai dengan para penggerak membuat kampung warna warni, lalu kemudian membuat festival permainan tradisional dan akhirnya mengajak warga bergerak dengan melibatkan 40 lebih pedagang perempuan dan 30 warga berbagi tugas setiap hari minggunya.
Terletak di RT 21 RW 07 Yosomulyo Metro Pusat Kota Metro Lampung, Payungi memberdayakan perempuan jadi lebih mandiri secara ekonomi dan setiap Minggu ada uang transaksi senilai 40-50 juta masuk ke lingkungan warga. Dalam 2 tahun ini Payungi telah mencatatatkan nilai transaksi total 3,5 Miliar.
Payungi mulai bertransformasi menjadi Kampung Kreatif dengan fasilitas internet, Co-working space, perpustakaan, studio film dan musik. Payungi juga mengembangkan Payungi University sebuah sekolah alternatif berbasis warga untuk mendidik para penggerak ekonomi kreatif kota dan mendorong pemberdayaan desa.
Program Payungi Univeristy di antaranya kursus pemberdayaan ekonomi desa. Sebagai lembaga pendidikan alternatif non formal, Payungi University memiliki 2 pusat studi yaitu The Centre of Desa Studies dan Women & Environment Studies.
Payungi juga mendirikan Pesantren Wirausaha sebuah gerakan pendidikan peningkatan spiritual keagamaan berintegrasi dengan keilmuan enterpreneurship. Pesantren Wirausaha berkomitmen mendampingi Perempuan untuk belajar agama dan ekonomi bersama sama.
Setiap malam Kamis setelah Isya’ ada materi-materi mengaji, ceramah, kursus, menonton film, dan berdiskusi tentang pengembangan pasar oleh para pedagang perempuan. Pesantren wirausaha menekankan tentang penyadaran militansi gotong royong setiap Sabtu dan Minggu sesudah gelaran Pasar.
Sebelum mulai gelaran, pagi pedagang bersedekah makanan kepada tim kreatif dan setelah gelaran mereka sedekah rezeki yang didapat ke Mushola Sabilil Mustaqiim. Mushola kecil yang memiliki andil meminjamkan kasnya untuk pedagang perempuan memulai berjualan. Kini Mushola dibangun 2 lantai, di mana lantai 1 sebagai tempat ibadah dan lantai 2 sebagai ruang pertemuan.
Di luar hari Minggu, Payungi juga menyediakan kampung bahasa Payungi tempat pembelajaran bahasa Inggris bagi anak anak muda. Kampung Bahasa Payungi adalah bagian transformasi pengetahuan Global dalam aksi lokal.
Pewarta : Samsi
Editor : Roy Naldi
Discussion about this post